Tuesday, 15 March 2016

Filsafat Ilmu


1. Pengertian Filsafat Ilmu
Hakekat manusia adalah berpikir, setiap saat dari hidupnya, sejak lahir sampai ke liang lahat. Hampir taka da masalah yang terlepas dari jangakauan pemikirannya.Karena berpikir pada dasarnya merupakan proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Berbagai masalah yang telah dipecahkan sebagai hasil pemikiran manusia telah membuahkan banyak karya-karya monumental. Dan sebenarnya berapapun banyak atau beraneka ragamnya buah pemikiran manusia pada hakekatnya adalah upaya manusia dalam memperoleh pengetahuan yang didasarkan pada tiga masalah pokok yaitu : Apakah yang ingin diketahui? Bagaimanakah kita memperolehnya? dan apakah kegunaan atau manfaatnya bagi kita? Ketiga pertanyaan itulah yang mendasari cara berpikir filsafat.

Berdasarkan etimologinya, arti kata “filsafat” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani philoshopia, yangterdiri dari dua kata yaitu Philein yang artinya cinta (hasrat yang besar atau berkobar-kobar dan bersungguh-sungguh) dan Sophia artinya kebijaksanaan (kebenaran sejati atau sesungguhnya). Jadi secara bahasa, filsafat berarti hasrat atau keinginan sungguh-sungguh akan kebenaran sejati. Atau dengan kata lain filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakikat, inti sari, atau esensi dari segala sesuatu. Orang pertama yang menggunakan istilah Filsafat adalah Phithagoras (572-497 SM).

Sebagaimana pendapat Agustinus dan Descartes bahwa berfilsafat bermula dari keraguan atau kesangsian, yang kemudian dilanjutkan dengan berpikir secara mendalam dan menyeluruh dan kritis.. Berfilsafat bermula dari suatu kesadaran akan keterbatasan pada diri manusia, terutama dalam menghadapi gejala atau kejadian alam. Manusia akan memikirkan secara mendalam, menyeluruh serta kritis bahwa diluar manusia yang terbatas pasti akanada sesuatu yang tidak terbatas yang dijadikan bahan kemajuan untuk menemukan kebenaran hakiki.

Berfilsafat juga mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berendah diri, terhadap segala sesuatu yang kita miliki saat ini, sebagaimana yang diajarkan oleh Socrates.Kerendahhatian Socrates bukan hanya verbalisme yang sekedar basa basi semata.Orang yang berfilsafat senantiasa merenung dan membongkar tempat berpijak secara fundamental. Berfilsafat seperti mencoba menanyakan ke dalam diri sendiri dengan rendah hati bahwa dari segala yang sudah sempurna dan sudah tersedia di dunia ini, termasuk yang kita miliki perlu kita pikirkan dan kita pertanyakan secara mendasar apa dan bagaimana hakikat keberadaannya, dengan maksud untuk menemukan kebenaran hakiki.

Sejalan dengan pendapat Plato bahwa filsafat adalah pengetahuan yang berniat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli dan pendapat Aristoteles filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalam ilmu-ilmu metafisikan, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.Jadi filsafat mempelajari atau mempersoalkan suatu fenomena, suatu usaha memperoleh pengetahuan yang menyeluruh, utuh dan fonumental.[1]
Filsafat menurut Kattsoff Louis O adalah suatu analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu masalah dan penyusunan secara sengaja serta sistematis suatu sudut pandang yang menjadi dasar suatu tindakan[2].

Tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini, menemukan hakekatnya dan menerbitkan serta mengatur semuanya itu di dalam bentuk yang sistematis.Filsafat membawa kita kepada pemahaman, dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang lebih layak.Kegiatan kefilsafatan adalah perenungan atau pemikiran.

2. Pengetahuan dan Ilmu
Pengetahuan berasal dari kata dasar tahu, berarti berhubungan dengan suatu obyek tertentu.Pengetahuan juga merupakan istilah yang dipergunakan untuk menuturkan apabila seseorang mengetahui atau mengenal tentang sesuatu. Ini berarti penngetahuan membutuhkan obyek sebagai hal yang akan ditelaah atau dibicarakan.

Dalam referensi lain pengetahuan adalah hasil usaha manusia terhadap obyek tersebut, suatu aktifitasuntuk memahami obyek tersebut dan hasil usaha untuk memahami obyek tersebut.[3] 

Ilmu adalah pengetahuan yang kita geluti sejak bangku sekolah dasar sampai perguruan tinggi.Berfilsafat tentang ilmu berarti berterus terang pada diri sendiri apakah sebenarnya yang kita ketahui tentang ilmu itu. The Liang Gie menyampaikan bahwa ilmu adalah rangkaian aktifitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.[4]

Ini berarti ilmu merupakan suatu aktivitas ilmiah yang meliputi penelaahan, penyelidikan, mencari penjelasan, memperoleh pemahaman guna menemukan suatu pengetahuan baru. 
_________________________
[1] Surajiyo, Drs, loc.cit, p 26 
[2] Ibid. p 56 
[3] Surajiyo, Drs. Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia “Suatu Pengantar”. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) p 3 
[4] Louis O. Kattsoff. Pengantar Filsafat, (Jogjakarta: Tiara Wacana. 1992). p 4

No comments:

Post a Comment