Monday 23 May 2016

BEBERAPA ISTILAH DALAM PRODUKSI FILM (VIDEO)

Dalam pembuatan video pembelajaran perlu memperhatikan beberapa istilah yang biasa digunakan, sama halnya dalam produksi film umumnya. Hal ini diperlukan agar film atau video yang dihasilkan sesuai dengan tujuan pembuatannya sehingga dapat dimanfaatkan terutama sebagai media pembelajaran.
Istilah dalam produksi film atau video, antara lain :

  1. SHOOT adalah munculnya gambar di layar TV yang diambil dengan memakai sebuah kamera selama jangka waktu tertentu. 
  2. TWO SHOOT Biasanya dalam naskah ditulis 2­Shoot atau 2s; hanya dua orang saja yang terlihat pada gambar.
  3. GROUP SHOOT Pengambilan gambar lebih dari 2 orang atau sekelompok orang. 
  4. BCU atau BSC Singkatan dari Big Close UP atau Big Close Shoot kadang kadang disebut juga PCS (Very Close Shoot) Shot ini hanya memperlihatkan beberapa bagian dari wajah seseorang biasanya antara dagu dan dahi atau detil­detil yang terperinci dari sebuah benda. 
  5. CU atau CS : Close Up atau Close Shoot : memperlihatkan seluruh wajah seseorang atau bagian bentuk untuk sebuah benda.
  6. ECU : Extreme Close UP, yaitu pengambilan sangat dekat sekali, sampai pori­pori kulitpun dapat kelihatan. Fungsinua untuk memperlihatkan detil suatu objek. 
  7. MCU atau MCS : Medium Close Up atau Medium Close Shoot, seringkali disebut chest Shoot atau bust Shoot memperlihatkan kepala dan bahu sampai ke dada bagian atas. Untuk benda akan terlihat bagian penuh benda tersebut atau bagian dari sebuah bangunan. 
  8. MS atau Medium Shot ; seringkali dikenal dengan istilah “waist” (pinggang) shoot,memperlihatkan kepala sampai pinggang seseorang atau seluruh bagian sebuah benda atau sebagian besar sebuah bangunan.
  9. MLS atau Medium Long Shoot ; sering kali dikenal dengan istilah ‘knee” (lutut) dari kepla sampai lutut atau gambar sebagian besar kelompok bangunan. 
  10. LA atau WS atau WA : Long Shoot atau Wide Shoot atau “Wide Angle” memperlihatkan ¾ badan seseorang dengan latar belakang yang luas atau seluruh tubuhnya bila berdiri sendiri pemandangan alam luas atau bagian dalam bangunan secara penuh. 
  11. VLS atau VWA : Very Long Shoot atau Very Wide Angle ; jarang dipakai di studio karena studio tidak cukup luas untuk menampilkan luasnya pemandangan. 
  12. OSS : Over Sholder Shoot ; sering dipakai untuk mengambil dua orang yang sedang bercakap­cakap. Pengambilannya lewat pundak seseorang membelakangi kamera.
  13. HA : Heigh Angle : sudut pengambilan dari suatu objek sehingga kesan objek jadi mengecil, dan kesan pengambilan ini mengandung unsure dramatis yaitu “kerdil”. 
  14. LA : Low Angle : sudut pengambilan dari arah bawah sehingga kesan objek jadi membesar, sama seperti high angle posisi pengambilan ini juga terkesan dramatis untuk menunjukan keagungan.
  15. EL atau Eye Level : sudut pengambilan gambar sejajar dengan mata.

A. Petunjuk pengambilan Gambar 
Petunjuk pengambilan gambar adalah posisi pengambilan oleh kamera pada objek yang diambil. Secara mendasar terdapat 3 cara pengambilan, yaitu : 
  1. Long Shot (LS), yaitu pengambilan yang memperlihatkan latar secara keseluruhan dalam segala dimensi perbandingannya.
  2. Medium Shot (MS), yaitu pengambilan yang memperlihatkan pokok sasarannya secara lebih dekat dengan mengesampingkan latar­belakang maupun detail yang kurang perlu. 
  3. Close­ Up (CU), yaitu pengambilan yang memfokuskan pada subjeknya atau bagian tertentu. Latar dikesampingkan supaya perhatian tertuju kesitu. Ddiluar ketiga pengambilan dasar (basic shots) tersebut orang masih menambahkan dua yaitu XLS (extreme long shot) dan XCV (extreme close­up). Sedangkan di antara LS dan CU ditambahkan lagi, yaitu MLS (medium long shot) di antara LS dan MS, dan MCU (medium close­up) diantara MS dan CU.
B. Gerakan Kamera
Visualisasi yang tampak pada layar pada dasarnya hasil dari kerja kamera video yang merekam objek de posisi yang berbeda­beda. Perbedaan letak dan posisi serta gerakan objek yang tampak pada layar akibat dari gerakan-­gerakan yang ditimbulkan dari kamera. Seorang skript writer harus mengetahui petunjuk yang berhubungan dengan gerakan kamera, seperti :
  1. Pan right, menggerakkan kamera ke kanan 
  2. Pan left, menggerakkan kamera ke kiri 
  3. Tilt up, menggerakkan kamera ke atas 
  4. Tilt down, menggerakkan kamera ke bawah 
  5. Zoom in, mengatur pengambilan ke arah CU 
  6. Zoom out, mengatur pengambilan ke arah LS 
  7. Dolly in (track in), mendorong kamera ke arah subjek 
  8. Dolly out (track out), menarik kamera menjauhi subjek camera follow, kamera mengikuti kemana per subjek.
C. Efek Visual Dasar
Selain gerakan kamera, perubahan visual yang ditimbulkan pada video dan diakibatkan oleh efek visual dasar ini sering disebut dengan transition devise.

Penggunaan efek visual dasar antara lain :
  1. Fade In, pengambilan oleh kamera tertentu mulai masuk perlahan Iahan. 
  2. Fade Out, pengambilan oleh kamera tertentu mulai memuctar secara perlahan. 
  3. Super atau Superimpose, penampilan sesuatu (biasanya titel atau caption) ke atas pengambilan yang ada.
  4. Dissolve, pembauran secara perlahan menggantikan yang sebelumnya. 
  5. Wipe, mengganti pengambilan sebelumnya dengan efek penghapusan. 
Pentahapan dari konsep ke skenario ini tidaklah merupakan keharusan, misalnya ada yang menganggap storyboard tidak perlu sebab koreksi atas kelancaran arus cerita dan kontinuitas akan dilaksanakan dalam penyuntingan (editing). Bahkan tata urutan atau sekuens instruksional epidose biasanya sudah terikat pada ceritanya (plot).

Terkadang kita tidak membedakan antara skrip dan skenario. Sehingga hanya terdapat tiga langkah saja dalam penulisan naskah (film maupun video) yaitu sinopsis, treatment, dan skenario. Dalam hal yang demikian yang disebut skrip atau naskah program adalah keseluruhan kumpulan bahan tersebut diatas.

Demikian beberapa uraian beberapa istilah dalam produksi film/video, semoga bermanfaat.

sumber : http://zoeproduction.blogspot.co.id/2014/08/sinopsis­naskahskript­shooting.html

No comments:

Post a Comment